Senin, 27 Januari 2014

PELAKSANAAN DAN PERUBAHAN SIGNIFIKAN UN 2014


PELAKSANAAN DAN PERUBAHAN SIGNIFIKAN UN 2014


Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menetapkan pelaksanaan Ujian Nasional (UN)  pada tahun 2014. Pelaksanaan UN akan digelar seusai pesta demokrasi lima tahunan yaitu seminggu setelah pemilu 9 April 2014.

Diketahui pelaksanaan UN jenjang SMA akan digelar mulai 14-16 April 2014. Waktu ujian susulan dijadwalkan pada 22-24 April 2014. 

Sementara di jenjang SMP, UN dimulai pada 5-8 Mei 2014. Waktu ujian susulan disediakan pada 12-16 Mei 2014. Peserta UN untuk jenjang SMA mencapai 4,5 juta siswa, sedangkan jenjang SMP sekitar 3 juta siswa. 

Pusat Ujian Nasional 2014: Prosedur Operasional Standar (POS) atau petunjuk pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMP dan SMA tahun 2013/2014 terdapat perubahan signifikan yang mendasar. Perubahannya diisyaratkan mulai penggabungan jadwal UN Paket dan UN Formal hingga penambahan paket soal UN dari yang tadinya 4 paket menjadi 20 paket.



Hal lain yang akan berubah pada UN 2013/2014 adalah nilai hasil UN akan terakomodir sebagai rekomendasi masuk ke Perguruan Tinggi (PT). Menurut Kabid Pembinaan Pendidikan (Dikmen) SMP/SMA Disdik Kaltim, H Asli Nuryadin, perubahan ini sebagai tindak lanjut aspirasi masyarakat yang menyayangkan nilai UN hanya sebagai penentu kelulusan saja, padahal untuk memperolehnya membutuhkan perjuangan, sehingga layak diakomodir dan dimanfaatkan untuk menempuh pendidikan lanjutan.



"Secara teknis, persoalan nilai UN ini menjadi kewenangan Dirjen Dikti (Pendidikan Tinggi) untuk mengaturnya. Karena itu, kita tunggu saja bagaimana hasilnya," timpal Asli Nuryadin.



Menurut dia, penyelenggaraan UN 2013/2014 sama seperti penyelenggaraan tahun sebelumya. Kecuali jika terdapat kekurangan, pada tahun 2013 ini dilengkapi. Salah satunya seperti pendistribusian soal ujian, perlu ditinjau ulang bagaimana yang terbaik.



Begitu pula dengan standar kelulusan. Secara umum, menurut dia, tidak berubah seperti tahun sebelumnya. Hanya saja, ada penyesuaian dengan kurikulum baru 2013.



Terkait bertambahnya jumlah paket soal UN, ia mengaku akan melibatkan Disdik kabupaten/kota di Kaltim untuk mengajak sekolah-sekolah melatih peserta didiknya agar leluasa menggunakan Lembar Jawaban Komputer (LJK). Salah satunya dengan membiasakan anak didik menggunakan LJK pada setiap penyelenggaraan ujian di sekolah.



Asli Nuryadin berharap bantuan alat scanner tersebut dapat dimanfaatkan sebagai uji coba bagi peserta didik sebelum menghadapi UN. "Jadi, kita harapkan mulai ulangan harian dan sebagainya sudah dibiasakan menggunakan LJK," pungkasnya.





Sumber:

http://www.tribunnews.com/nasional/2013/12/17/mendikbud-tetapkan-pelaksanaan-un-usai-pemilu-2014
http://www.pusat-ujiannasional.com/2013/05/perubahan-signifikan-un-2014.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar