PELAKSANAAN DAN PERUBAHAN SIGNIFIKAN UN 2014
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah
menetapkan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) pada tahun 2014. Pelaksanaan
UN akan digelar seusai pesta demokrasi lima tahunan yaitu seminggu setelah
pemilu 9 April 2014.
Diketahui pelaksanaan UN jenjang SMA akan
digelar mulai 14-16 April 2014. Waktu ujian susulan dijadwalkan pada 22-24
April 2014.
Sementara di jenjang SMP, UN dimulai pada 5-8
Mei 2014. Waktu ujian susulan disediakan pada 12-16 Mei 2014. Peserta UN untuk
jenjang SMA mencapai 4,5 juta siswa, sedangkan jenjang SMP sekitar 3 juta
siswa.
Pusat Ujian Nasional 2014: Prosedur Operasional Standar (POS) atau petunjuk
pelaksanaan Ujian Nasional (UN) tingkat SMP dan SMA tahun 2013/2014 terdapat
perubahan signifikan yang mendasar. Perubahannya diisyaratkan mulai
penggabungan jadwal UN Paket dan UN Formal hingga penambahan paket soal UN dari
yang tadinya 4 paket menjadi 20 paket.
Hal lain yang akan berubah pada UN 2013/2014 adalah
nilai hasil UN akan terakomodir sebagai rekomendasi masuk ke Perguruan Tinggi
(PT). Menurut Kabid Pembinaan Pendidikan (Dikmen) SMP/SMA Disdik Kaltim, H Asli
Nuryadin, perubahan ini sebagai tindak lanjut aspirasi masyarakat yang
menyayangkan nilai UN hanya sebagai penentu kelulusan saja, padahal untuk
memperolehnya membutuhkan perjuangan, sehingga layak diakomodir dan
dimanfaatkan untuk menempuh pendidikan lanjutan.
"Secara teknis, persoalan nilai UN ini menjadi
kewenangan Dirjen Dikti (Pendidikan Tinggi) untuk mengaturnya. Karena itu, kita
tunggu saja bagaimana hasilnya," timpal Asli Nuryadin.
Menurut dia, penyelenggaraan UN 2013/2014 sama seperti
penyelenggaraan tahun sebelumya. Kecuali jika terdapat kekurangan, pada tahun
2013 ini dilengkapi. Salah satunya seperti pendistribusian soal ujian, perlu
ditinjau ulang bagaimana yang terbaik.
Begitu pula dengan standar kelulusan. Secara umum,
menurut dia, tidak berubah seperti tahun sebelumnya. Hanya saja, ada
penyesuaian dengan kurikulum baru 2013.
Terkait bertambahnya jumlah paket soal UN, ia mengaku
akan melibatkan Disdik kabupaten/kota di Kaltim untuk mengajak sekolah-sekolah
melatih peserta didiknya agar leluasa menggunakan Lembar Jawaban Komputer
(LJK). Salah satunya dengan membiasakan anak didik menggunakan LJK pada setiap
penyelenggaraan ujian di sekolah.
Asli Nuryadin berharap bantuan alat scanner tersebut
dapat dimanfaatkan sebagai uji coba bagi peserta didik sebelum menghadapi UN.
"Jadi, kita harapkan mulai ulangan harian dan sebagainya sudah dibiasakan
menggunakan LJK," pungkasnya.
Sumber:
http://www.tribunnews.com/nasional/2013/12/17/mendikbud-tetapkan-pelaksanaan-un-usai-pemilu-2014
http://www.pusat-ujiannasional.com/2013/05/perubahan-signifikan-un-2014.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar