Senin, 27 Januari 2014

BANJIR (PRA – PASCA JOKOWI)

BANJIR (PRA – PASCA JOKOWI)

Kota Jakarta masih juga dilanda banjir. Meski begitu, banjir kali ini diklaim tidak separah tahun-tahun sebelumnya.

Adrinof menyebutkan, banjir tahun ini disebabkan oleh musim hujan yang ekstrem. Persoalan tersebut tak hanya dihadapi oleh Jakarta. Beberapa daerah seperti Pekalongan, Karawang, dan Subang juga terendam.

Untuk wilayah Jakarta, dia menilai, Pemerintah Provinsi DKI telah berusaha maksimal menangani banjir di Ibu Kota. Misalnya dengan mempersiapkan pompa untuk menyedot air jauh-jauh hari. "Di beberapa titik, banjir pun menyusut lebih cepat dibanding tahun-tahun sebelumnya," ujarnya


Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Danang Susanto mengatakan, jumlah titik banjir di Jakarta saat ini ada 35. Jumlah ini menurun dibanding pada masa pemerintahan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo alias Foke.

"Titik banjir di jaman Foke awalnya 78, terus ada BKT (Banjir Kanal Timur, red) turun jadi 62. Zaman Pak Jokowi turun lagi jadi 45 dan sekarang sudah 35 titik," kata Danang kepada wartawan di kantornya, kompleks Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (14/1).

Menurutnya, di kawasan Pluit sudah jauh berkurang jumlah genangannya pascarevitalisasi waduk. Hal yang sama juga terlihat di kawasan Sudirman-Thamrin yang tidak terdampak di musim banjir kali ini.

Namun Danang mengingatkan, musim hujan tahun ini belum mencapai puncaknya. Apalagi, titik banjir tidak bisa diprediksi karena dapat muncul secara tiba-tiba.

"Ada titik yang dulu tidak ada, sekarang ada misal di Setu Babakan. Sekarang banjir karena drainasenya tidak lancar, tersumbat sampah," ujarnya.

Danang juga mengingatkan bahwa menghilangkan banjir dari Jakarta sangat sulit mengingat kondisi geografis sebagian besar wilayahnya yang berada di bawah permukaan air laut serta dialiri 13 sungai. Karenanya, hal yang terpenting adalah masyarakat terus waspada serta dapat beradaptasi dengan kondisi tersebut.

"Siapapun gubernurnya akan sangat sulit mengatasi banjir. Jadi warga harus bisa hidup harmonis dengan ancaman bencana. Saat musim hujan jangan panik, siapkan langkah-langkah evakuasi," tandasnya.

Seperti diberitakan, banjir terjadi di sejumlah wilayah ibu kota sejak hari minggu (12/1) lalu. Berdasarkan data BPBD DKI, banjir besar pertama di tahun 2014 itu menelan 2 orang korban jiwa.

Total jumlah warga yang terdampak banjir di lima wilayah Jakarta sebanyak 12.966 kepala keluarga atau 46.360 jiwa. Kemudian warga yang telah bersedia mengungsi 26.666 jiwa yang tersebar di 65 lokasi pengungsian.

Sejak tadi malam banjir di sejumlah titik sudah mulai surut. Namun, sebagian besar korban saat ini masih berada di pengungsian.



Sumber:
http://www.jpnn.com/read/2014/01/14/210789/Titik-Banjir-di-Zaman-Foke-Lebih-Banyak-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar