Senin, 27 Januari 2014

BEBERAPA KOMODITAS YANG MEMPENGARUHI ANGKA KEMISKINAN



BEBERAPA KOMODITAS YANG MEMPENGARUHI ANGKA KEMISKINAN

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis hasil survei terbaru mengenai angka kemiskinan pada periode Maret hingga September 2013. Dari hasil survei tersebut jumlah orang miskin di Indonesia bertambah 480.000 orang secara nasional.

Kepala BPS, Suryamin, dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis 2 Januari 2014, mengungkapkan, secara umum, peningkatan orang miskin ini terjadi karena melonjaknya harga barang-barang, menyusul kenaikan harga BBM bersubsidi. Namun, secara khusus, Suryamin menjelaskan, ada beberapa komoditas yang mempengaruhi angka kemiskinan.

Faktor paling besar di sektor makanan, ujarnya, adalah beras yang menduduki posisi pertama. Komoditas ini mempengaruhi kemiskinan sebesar 24,81 persen di perkotaan dan 32,72 persen di perdesaan. Yang mengherankan, ungkap Suryamin, adalah rokok kretek filter yang berada di posisi dua.

Konsumsi rokok kretek filter ini mempengaruhi kemiskinan sebesar 10 persen di perkotaan dan 8,31 persen di perdesaan. "Rokok ini tidak ada kalorinya, tapi kok pengaruhnya sangat besar," ungkapnya.

Suryamin mengungkapkan, kondisi ini merupakan realita di lapangan yang ditemukan BPS dalam penghitungan faktor-faktor yang mempengaruhi kemiskinan.
Setelah rokok, yang juga mempengaruhi kemiskinan adalah telur ayam ras. Telur mempengaruhi sebesar 6,63 persen di perkotaan dan 3,54 persen di perdesaan.

Sementara itu, berturut-turut dari sisi makanan yang mempengaruhi kemiskinan adalah gula pasir, mi instan, daging ayam ras, tempe, bawang merah, tahu, dan kopi.

Di sektor non makanan yang mempengaruhi kemiskinan paling besar adalah perumahan. Di perkotaan, perumahan mempengaruhi 8,04 persen dan 6,20 persen di perdesaan.

Selain perumahan, yang mempengaruhi kemiskinan di sektor non makanan ini adalah listrik, pendidikan, bensin, pakaian jadi anak-anak, angkutan, dan kayu bakar.


Sumber:
http://bisnis.news.viva.co.id/news/read/470457-rokok-penyumbang-kemiskinan-terbesar-kedua

Tidak ada komentar:

Posting Komentar