Sabtu, 05 Januari 2013

REVIEW JURNAL EKONOMI KOPERASI 3 (Bag. 1)


REVIEW 5

PENGARUH CURRENT RATIO, TOTAL ASSET TURNOVER, DAN DEBT TO ASSET RATIO TERHADAP RENTABILITAS EKONOMI KOPERASI WANITA DI KOTA MALANG TAHUN 2010

OLEH:
Ratna Dwi Imawati
Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang
Yuli Soesetio
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang
Fadia Zen
Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Malang

JESP Vol. 4, No. 1, 2012
http://fe.um.ac.id/wp-content/uploads/2012/06/JESP-Edisi-4-Vol-1-Tahun-2012.pdf
 
ABSTRACT
This study aimed at finding out the condition of the Current Ratio, Total Asset Turnover, Debt To Asset Ratio, and Economic Profitability of the Koperasi Wanita in Malang in 2010, as well as finding out if there were any significant effects of Current Ratio, Total Asset Turnover, and the Debt to Asset Ratio on the Economic Profitability of the Koperasi Wanita in Malang in 2010. The findings showed that in 2010 the conditions of the Current Ratio (X1) had the tendency to be classified ineffective, the Total Asset Turnover (X2) had the tendency to be classified as not ideal, the Debt To Asset Ratio (X3) had the tendency to be classified as highly ideal, the Economic Profitability (X4) had the tendency to be classified as highly effective. The results of the testing using Multiple Linear Regression analysis showed that the variable of Current Ratio did not significantly affect the Economics Profitability despite the fact that the variable of Total Assets Turnover affected positively and significantly the Economic Profitability and Debt To Asset Ratio negatively and significantly affected the Economic Profitability.

PENDAHULUAN

Salah satu kegiatan pemberdayaan perempuan yang dilakukan melalui sektor ekonomi adalah usaha koperasi. Koperasi yang selama ini dikenal sebagai pilar dari perekonomian bangsa merupakan pilihan tepat bagi kaum perempuan dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga maupun kelompoknya.
Setiap organisasi tentu ingin mencapai tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut, pengelolaan koperasi harus dilakukan dengan sebaik mungkin agar dapat menjadi koperasi yang mampu bersaing dengan bentuk badan usaha lain. Wujud dari pengelolaan koperasi yang baik dapat dilihat dari kinerjanya. Salah satu penilaian kinerja dapat dinilai melalui perolehan laba (SHU). Namun, SHU yang besar bukanlah jaminan bahwa koperasi
tersebut telah bekerja dengan efisien. Dengan demikian yang harus diperhatikan koperasi, walaupun usaha koperasi tidak terlepas dalam perolehan laba (SHU) untuk memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya namun aktivitas usahanya harus memperhatikan upaya yang dapat dilakukan dalam pencapaian kinerja yang baik dan efisien.
            Kinerja badan usaha dapat diukur dengan penilaian yang mengacu pada ukuran rasio profitabilitas yaitu return on asset (ROA) atau rentabilitas ekonomi. Pengembalian atas total aktiva (ROA) menyediakan dasar-dasar yang diperlukan oleh suatu perusahaan untuk menghasilkan ROE yang baik. Didukung oleh pernyataan Walsh (2004:58) “sebuah perusahaan yang tidak memiliki ROA yang baik hampir tidak mungkin menghasilkan ROE yang memuaskan”.
Faktor keuangan merupakan salah satu faktor yang berperan strategis bagi profitabilitas atau rentabilitas, faktor keuangan mencakup variabel likuiditas, aktivitas, dan leverage (Muwarni, 2003:576). Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang Pedoman
Penilaian Koperasi Berprestasi/Koperasi Award, maka untuk mengetahui tingkat produktivitas koperasi dapat dihitung dengan menggunakan rasio-rasio keuangan di antaranya adalah rasio likuiditas, aktivitas, dan leverage.
Rasio likuiditas mengukur kemampuan likuiditas jangka pendek perusahaan dengan melihat aktiva lancar perusahaan relatif terhadap hutang lancarnya (Hanafi & Halim, 2009:77). Rasio yang sering digunakan dalam perhitungan likuiditas adalah current ratio. Rasio lancar adalah mengukur kemampuan perusahaan memenuhi hutang jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancarnya (aktiva yang akan berubah menjadi kas dalam waktu satu tahun atau satu siklus bisnis). Likuiditas badan usaha adalah kemampuan untuk membayar hutangnya yang telah jatuh tempo.
Penelitian yang dilakukan oleh Jiasti (2010) menunjukkan adanya pengaruh current ratio terhadap laba usaha. Sedangkan Kaaro (2002), dimana penelitian keduanya menunjukkan tidak adanya pengaruh yang signifikan dari variabel current ratio terhadap rentabilitas ekonomi.
Rasio aktivitas menunjukkan efektivitas pemanfaataan sumber daya perusahaan dalam kegiatannya yang berkaitan dengan investasi dan penjualan untuk menghasilkan keuntungan. Cara untuk menilai efektivitas perusahaan diantaranya dapat dilihat dari perputaran total aktiva. Leunupun (2003:148) dalam jurnal ekonomi akuntansi dan keuangan, menunjukkan adanya pengaruh positif variabel total assets turnover terhadap profitabilitas ekuitas dan Haryanti (2007), yang menunjukkan bahwa semakin tinggi rasio aktivitas maka semakin tinggi pertumbuhan laba karena tingginya total assets turnover menunjukkan efektivitas penggunaan modal yang tertanam dalam keseluruhan aktiva yang diharapkan menghasilkan laba.
Perputaran total aktiva menunjukkan seberapa jauh kemampuan aktiva dalam menciptakan penjualan (Harahap, 2002:309). Perputaran total aktiva juga memberikan gambaran seberapa efisien aktiva tersebut telah dimanfaatkan untuk memperoleh penghasilan.
Dalam membiayai investasi dan operasinya, koperasi tidak selalu memiliki dana yang cukup untuk merealisasikan rencananya, karena itu sumber alternatif bagi koperasi adalah hutang. Rasio Solvabilitas adalah rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjangnya (Hanafi & Halim, 2009:81). Dalam penelitian ini rasio Solvabilitas yang digunakan adalah debt to asset yakni berapa bagian dan aktiva yang digunakan untuk menjamin utang. Penelitian yang dilakukan Haryanti (2007) menyebutkan semakin tinggi Total Assets to Debt Ratio maka semakin aman posisi perusahaan dan semakin besar kemampuan perusahaan untuk mencari pinjaman, maka perusahaan mempunyai kesempatan yang tinggi untuk memperoleh laba dengan memanfaatkan pinjaman tersebut dalam kegiatan usahanya.
Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah Koperasi Wanita di kota Malang, karena pertumbuhannya yang semakin meningkat. Sebanyak 57 Kopwan sudah terbentuk di masing-masing kelurahan dengan mendapatkan bantuan modal dari Pemprov Jatim. Modal awal koperasi wanita (Kopwan) yang dikucurkan pemerintah sebesar Rp25 juta per koperasi di Kota Malang, Jawa Timur, sudah berkembang biak menjadi Rp50 juta hingga Rp100 juta (Bhirawa, 2011). Dari informasi tersebut terlihat bahwa permodalan kopwan meningkat hingga empat kali lipat, sehingga kinerja koperasi wanita termasuk dalam kategori baik. Kinerja yang baik dengan didukung modal yang mencukupi akan menghasilkan laba yang optimal dan memberikan dampak bagi rentabilitas ekonomi koperasi tersebut. Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai rantabilitas ekonomi koperasi ditinjau dari rasio keuangan.

METODE
Penelitian ini merupakan penelitian explanative research yang bermaksud untuk menganalisis pengaruh antara satu variabel dengan variabel lainnya dengan pegujian hipotesis. Berdasarkan tingkat eksplanasi atau penjelasan, penelitian yang dilakukan ini adalah penelitian asosiatif kausalitas, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan atau pengaruh antara dua variabel atau lebih (Sugiyono, 2008:40).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh koperasi wanita yang ada di kota Malang yang terdaftar di Dinas Koperasi dan UKM kota Malang berjumlah 66 koperasi. Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode purposive sampling, yaitu sampel yang didasarkan pada tujuan tertentu dan mencerminkan karakteristik populasi. Adapun kriteria sampel dalam penelitian ini meliputi Koperasi Wanita yang masih aktif dan tercatat pada Dinas Koperasi dan UKM kota Malang, kepemilkan SHU diatas Rp 1.000.000, dan telah melakukan RAT.
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari laporan keuangan kopwan tahun 2010. Data yang diperoleh merupakan data sekunder yang diperoleh dari Dinas Koperasi dan UKM Kota Malang. Pengolahan data dilakukan sesuai dengan rumus yang digunakan pada masing-masing perhitungan variabel sesuai dengan Peraturan Menteri Negara KUKM RI, Nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006 tentang pedoman pemeringkatan Koperasi untuk total asset turnover dan debt to asset ratio, Tetapi standar tersebut belum mencakup keseluruhan dari analisis rasio yang penulis gunakan dalam penelitian. Untuk melengkapi standar pengukuran tersebut, peneliti juga menggunakan standar pengukuran dengan beracuan pada standar pengukuran yang baru diantaranya Peraturan Menteri Negara KUKM RI Nomor 22/Per/M.KUKM/IV/2007 untuk current ratio dan rentabilitas ekonomi pada peraturan nomor 14/Per/M.KUKM/XII/2009. Setelah itu, berdasarkan nilai yang ada pada kombinasi ketiga peraturan tersebut dimasing-masing variabel yang digunakan, peneliti menginterprestasikan kedalam golongan keadaan Koperasi.
                Aktiva Lancar
- Rasio lancar =                            x 100%
                            Utang Lancar
(Peraturan Menteri Negara KUKM RI, Nomor 22/Per/M.KUKM/IV/2007)
                   
       Volume Usaha
- TATO =                                x 1 kali
                           Asset
(Peraturan Menteri Negara KUKM RI, Nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006)

                                    Total utang
- Debt to asset ratio =                         x 100%
                                    Total asset
(Peraturan Menteri Negara KUKM RI, Nomor 06/Per/M.KUKM/V/2006)

                                         SHU Sebelum Pajak
- Rentabilitas Ekonomi =                                    x 100%
                                                Total Asset
(Peraturan Menteri Negara KUKM RI, Nomor 14/Per/M.KUKM/XII/2009)


Nama               : Sofiyasmin Ramadani
NPM/Kelas     : 26211846/2EB10
Tahun              : 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar