Sabtu, 05 Januari 2013

REVIEW JURNAL EKONOMI KOPERASI 2 (Bag. 1)


REVIEW 3

PENGARUH JUMLAH ANGGOTA, VOLUME USAHA DAN LIKUIDITAS KOPERASI TERHADAP PERMINTAAN JASA AUDIT

OLEH:
Nanik Sri Utaminingsih
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Retnoningrum Hidayah
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Gedung C6, Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, Jawa Tengah, Indonesia 50229

Jurnal Dinamika Akuntansi Vol. 3, No. 1, Maret 2011, pp. 51-59
http://jurnal.unnes.ac.id/index.php/jda/article/view/1944/2062

ABSTRAK

Kebutuhan akan laporan keuangan yang bisa dipercaya sangatlah penting untuk mengambil keputusan. Permasalahan dari penelitian ini adalah apakah jumlah anggota, volume bisnis dan likuiditas secara parsial dan simultan mempengaruhi permintaan jasa audit. Populasi dalam penelitian ini adalah 765 koperasi dan sampelnya berjumlah 89 koperasi. Data yang digunakan adalah laporan keuangan koperasi pada tahun fiscal 2008. Data analisis yang digunakan adalah analisis deskriptif, multikolnearitas and logistic regression. Kesimpulan dari penelitian ini adalah variabel jumlah anggota dan likuiditas mempengaruhi permintaan jasa audit secara parsial sedangkan volume bisnis tidak mempengaruhi permintaan jasa audit. Secara simultan 3 variabel mempengaruhi permintaan jasa audit.

PENDAHULUAN

Koperasi yang merupakan salah satu badan usaha yang tumbuh dan berkembang cukup baik di Indonesia, dimana badan usaha ini mampu berkembang pesat di negara Indonesia yang merupakan negara berkembang. Menurut Christopher et al. (2006), perkembangan usaha kecil dan menengah di suatu wilayah negara akan memberikan dampak yang positif yakni mengurangi angka kemiskinan di negara tersebut. Koperasi adalah salah satu kegiatan usaha yang tentunya tak lepas dari kegiatan transaksi-transaksi usaha yang menghasilkan laporan keuangan pada akhir periode. Laporan keuangan yang merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban pengurus koperasi kepada para anggota didalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) memiliki arti yang penting, dan juga laporan keuangan tersebut harus ditandatangani oleh semua anggota dan pengurus koperasi (UU No. 25/1992, pasal 36 ayat 1). Apabila ingin mengetahui relevansi dan reliabilitas dari laporan keuangan koperasi maka harus diadakan pemeriksaan laporan keuangan oleh pihak independen. Hal ini sesuai dengan UU No. 25 Tahun 1992 tentang Pokok Perkoperasian pada Pasal 30 dan Pasal 35 yang menyatakan bahwa koperasi harus taat dalam penyelenggaraan pembukuan dan inventaris secara tertib serta diharuskan menampilkan Neraca, LPA, Perhitungan Hasil Usaha (PHU) yang sesuai dengan prinsip-prinsip keuangan yang berlaku umum dan diperiksa oleh pengawas koperasi dan dilanjutkan oleh pihak auditor independen. Tidak banyak koperasi yang telah menggunakan jasa audit independen. Kecenderungan suatu koperasi untuk memilih diaudit atau memilih tidak diaudit oleh auditor independen dipengaruhi oleh beberapa faktor dari dalam koperasi tersebut.
            Adanya pengelolaan keuangan oleh pihak menajemen tentunya menimbulkan dua kepentingan yang berbeda yaitu kepentingan manajer dan kepentingan pemilik. Agency theory mengungkapkan bahwa pihak manajemen perusahaan berkeinginan untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan dana yang berasal dari pihak luar, namun di lain sisi pihak luar perusahaan ingin memperoleh informasi yang handal dan dapat dipercaya mengenai pengelolaan dana yang telah diinvestasikannya. Menurut Lin-Seouw (2001), hubungan antara pemilik dan manajer menunjukkan hubungan keagenan yaitu kontrak antara principal dan agent. Agen bekerja untuk melakukan tindakan sesuai keinginan principal. Hubungan tersebut dijelaskan dalam suatu teori yang dikenal dengan namaagency theory, dimana dijelaskan bahwa agent dan principal memiliki kepentingan yang berbeda satu sama lainnya. Principal termotivasi untuk mengadakan kontrak dengan agent agar dapat mensejahterakan diri melalui keuntungan yang selalu meningkat. Sedangkan agent termotivasi untuk memaksimalkan kebutuhan ekonomi dan psikologisnya, antara lain dalam hal memperoleh investasi, pinjaman, maupun kompensasi lainnya. Kon" ik ini akan semakin memuncak karena principal tidak mampu sepenuhnya memonitoring agent dan memastikan agent untuk bekerja sesuai dengan keinginan principal. Informasi yang dimiliki principal pun terbatas mengenai kinerja agent. Lalu sang agent justru memiliki informasi yang lebih banyak mengenai kapasitas diri, lingkungan kerja dan perusahaan secara keseluruhan.
            Menurut Lin-Seouw (2001) ada beberapa yang mempengaruhi permintaan audit diantaranya adalah omset, total aset dan jumlah pekerja, Akan tetapi dalam penelitian ini menggunakan jumlah anggota, volume usaha dan likuiditas sebagai faktor yang mempengaruhi permintaan jasa audit. Faktor jumlah anggota, sesuai dengan UU No.25/1992 pasal 5 ayat 1 bahwa pengelolaan koperasi dilakukan secara demokratis dan dengan prinsip satu anggota satu suara, maka semakin banyak jumlah angggota semakin tinggi pula permintaan jasa audit. Faktor kedua yang mempengaruhi permintaan jasa audit adalah volume usaha, menurut Sitio & Tamba (2001), volume usaha merupakan akumulasi penerimaan barang dan jasa sejak awal tahun buku sampai dengan akhir tahun buku. Semakin besar volume usaha suatu koperasi semakin tinggi pula transaksi keuangan yang terjadi sehingga hal tersebut akan menyebabkan meningkatnya permintaan jasa audit terhadap laporan keuangan koperasi. Faktor ketiga yang mempengaruhi permintaan jasa audit pada koperasi yaitu likuiditas. Menurut Sumarsono (2003) likuiditas adalah kemampuan untuk meyediakan dana dalam jumlah yang cukup untuk membiayai semua transaksi usaha koperasi. Semakin tinggi danalikuid/lancar yang dimiliki koperasi maka koperasi tersebut memiliki kemampuan untuk membiayai pembelanjaan usahanya termasuk didalamnya untuk membayar jasa audit.
            Berdasarkan latar belakang diatas maka permasalahan yang akan diangkat peneliti sebagai berikut:
1) Apakah jumlah anggota koperasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap permintaan jasa audit,
2) Apakah volume usaha koperasi secara parsial berpengaruh signifikan ter-hadap permintaan jasa audit,
3) Apakah likuiditas koperasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadap permintaan jasa audit,
4) Apakah jumlah anggota, volume usaha dan likuiditas koperasi secara simultan berpengaruh signifikan terhadap permintaan jasa audit.

Metode
Populasi dalam penelitian ini adalah koperasi yang terdaftar di Dinas Koperasi dan UKM kota Semarang yang telah memiliki laporan keuangan tutup buku tahun 2008 dan telah melaksanakan RAT yaitu sejumlah 765 koperasi.
Sampel pada penelitian ini sebanyak 89 koperasi. Peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel dengan cara random sampling atau pengambilan sampel secara acak. Berdasarkan data dari Dinas Koperasi dan UKM Kota Semarang, koperasi yang telah melakukan RAT dan memiliki laporan keuangan tahun tutup buku 2008.
Variabel bebas (X) yang digunakan dalam penelitian ini adalah: a). Jumlah Anggota, yang merupakan jumlah anggota didasarkan kepada jumlah anggota pada masing-masing Koperasi yang telah tercantum dalam laporan keuangan koperasi tahun buku 2008 yang diperoleh dari Dinas Koperasi dan UKM kota Semarang; b). Volume usaha, yang dimaksud volume usaha dalam penelitian ini adalah total nilai penjualan atau penerimaan dari barang dan atau jasa pada suatu periode waktu atau tahun buku yang bersangkutan. Dalam penelitian ini volume usaha koperasi diketahui dari besarnya volume usaha masing-masing koperasi yang tercantum dalam laporan keuangan tahun buku 2008, c). Likuiditas, rasio ini menunjukkan bahwa nilai kekayaan lancar (yang segera dapat dijadikan uang) ada sekian kali dibandingkan dengan hutang jangka pendeknya. Standar yang baik untuk rasio ini adalah 200 persen (Peraturan Menteri Negara Koperasi dan UKM No.22/PER/M.KUKM/IV/2007 tentang Pedoman Pemeringkatan Koperasi).
Variabel terikat (Y) dalam penelitian ini adalah permintaan jasa audit. Permintaan jasa audit akuntan publik yang dimaksud disini adalah permintaan koperasi terhadap jasa audit laporan keuangan oleh pihak akuntan publik. Koperasi yang telah diaudit oleh auditor eksternal, dengan menggunakan variabel dummy diberi skor 1 untuk koperasi yang diaudit sedangkan koperasi yang belum diaudit oleh auditor eksternal diberi skor 0.
Pengumpulan data dengan menggunakan metode dokumentasi, untuk mengumpulkan
data jumlah anggota, volume usaha, rasio likuiditas digunakan laporan tahunan koperasi. Metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif dan inferensial. Metode deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran demografi sampel.Sedangkan analisis inferensial digunakan untuk menguji hipotesis, dimana dalam hal ini digunakan teknik regresi logistik.


Nama              : Sofiyasmin Ramadani
NPM/Kelas    : 26211846/2EB10
Tahun              : 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar