Selasa, 31 Desember 2013

KASUS PENYADAPAN PEJABAT TINGGI DI INDONESIA



KASUS PENYADAPAN PEJABAT TINGGI DI INDONESIA

Kasus penyadapan telepon yang dilakukan oleh intelijen Australia terhadap Presiden, Ibu Negara, dan sejumlah menteri di Indonesia, beberapa pekan lalu terus menjadi permasalahan yang menarik untuk diikuti.

Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Law Reform Institute, Jeppri F Silalahi mengatakan, masalah penyadapan ini sudah menggangu sekaligus membangkitkan rasa nasionalisme bangsa ini.

Seperti yang diberitakan Radio Australia, materi intelijen yang dibocorkan oleh Edward Snowden mengungkap Australia ternyata menyadap pembicaraan telepon Presiden SBY dan sejumlah pejabat lainnya di tahun 2009. Data itu juga menunjukkan jenis-jenis telepon pejabat Indonesia yang disadap Australia.

Penyadapan juga ditujukan bagi pejabat dan orang dekat SBY. Mereka adalah istri SBY, Ani Yudhoyono, Wapres Boediono, mantan Wapres Jusuf Kalla, Jubir Presiden Dino Patti Djalal dan Andi Mallarangeng, Mensesneg Hatta Rajasa, Menko Ekuin Sri Mulyani, Menko Polhukam Widodo AS, dan Menteri BUMN Sofyan Djalil.

Penyadapan terhadap sejumlah pejabat negara Indonesia oleh Australia terkesan memusuhi Indonesia. Hal ini tentu tidak bisa diterima, Indonesia seharusnyaa bisa melakukan langkah-langkah tegas sebagai bentuk protes terhadap kegiatan penyadapan ini.

Bila perlu usir para duta besar negara-negara yang melakukan penyadapan, dan tutup untuk sementara waktu sebelum mendapatkan penjelasan resmi dari negara yang bersangkutan. Hal tersebut ditujukan sebagai bentuk protes negara ini.


Sumber : 
http://nasional.sindonews.com/read/2013/11/21/14/808343/kasus-penyadapan-bangkitkan-nasionalisme-bangsa 
http://www.bisnis-jabar.com/index.php/berita/kasus-penyadapan-australia-posisikan-indonesia-sebagai-musuh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar