NAMA
ANGGOTA KELOMPOK 2 :
1)
CHRISTIN
DESTRINAWATI (21211650)
2)
DELLA
IRFIANIS (21211825)
3)
DIKA
ARYANI (22211075)
4)
ELIZEN
BUNGA (22211409)
5)
SOFIYASMIN
RAMADANI (26211845)
KELAS
: 4EB10
PERTANYAAN DISKUSI
1.
Bab ini mengidentifikasi tujuh faktor
ekonomi, sejarah sosial dan kelembagaan yang dipercaya mempengaruhi
perkembangan akuntansi. Jelaskan bagaimana satu sama lain mempengaruhi praktik
akuntansi!
Jawab :
Standar dan praktik
akuntansi di setiap Negara merupakan hasil dari interaksi yang kompleks di
antara faktor ekonomi, sejarah, kelembagaan dan budaya. Dapat diduga akan
terjadinya perbedaan antarnegara. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan
akuntansi nasional juga dapat membantu menjelaskan perbedaan akuntansi antar
bangsa.
Ada 8 (delapan) factor yang mempengaruhi perkembangan
akuntansi internasional. Tujuh faktor utama ekonomi, sejarah social, dan/ atau
kelembagaan dan merupaka faktor yang sering disebutkan oleh para penulis
akuntansi. Akhir-akhir ini, hubungan antara budaya (faktor kedelapan berikut
ini) dan perkembangan akuntansi mulai digali lebih lanjut.
2.
Mengacu pada tujuh faktor dalam
pertanyaan 1, urutkanlah faktor-faktor tersebut kemudian berikan alasan untuk
urutan paling atas dan paling bawah dalam peringkat yang anda susun!
Jawab :
1. Sistem pendanaan
Di Negara-negara dengan pasar ekuitas yang kuat, seperti
Amerika Serikat dan Inggris, akuntansi memiliki focus atau seberapa baik
manajemen menjalankan perusahaan (profitabilitas) dan dirancang untuk membantu
investor menganalisis arus kas masa depandan risiko terkait. Pengungkapan
dilakukan sangat lengkap untuk memenuhi ketentuan kepemilikan public yang luas.
Sebaliknya, dalam sistem berbasis kredit di mana bank merupakan sumber utama
pendanaan, akuntansi memiliki focus pada perlindungan kreditor melalui
pengukurang akuntansi yang konservatif dalam meminimumkan pembayaran dividen
dan menjaga pendanaan yang mencukupi dalam rangka perlindungan bagi para
peminjam. Oleh karena lembaga keuangan memilki akses langsung terhadap
informasi apa saja yang diinginkan, pengungkapan public yang luas dianggap
tidak perlu. Contohnya adalah Jepang dan Swiss.
2. Sistem hukum
Sistem hukum menentukan bagaimana individu dan lembaga
berinteraksi. Dunia barat memiliki dua orientasi dasar: kodifikasi hukum (sipil)
dan hukum umum (kasus). Kodifikasi hukum utamanya diambil dari hukum Romawi
dank ode Napoleon. Dalam Negara-negara yang menganut sistem kodifikasi hukum
Latin-Romawi, hukum merupakan suatu kelompok lengkap yang mencakup ketentuan
dan prosedur. Kodifikasi standar dan prosedur akuntansi merupakan hal yang
wajar dan sesuai di sana. Dengan demikian, di Negara-negara yang menganut
kodifikasi hukum, aturan akuntansi digabungkan dalam hukum nasional dan
cenderung sangat lengkap dan mencakupi banyak prosedur. Sebaliknya, hukum umum
berkembang atas dasar kasus per kasus tanpa adanya usaha untuk mencakup seluruh
kasus dalam kode lengkap. Tentu saja, terdapat hukum dasar, tetapi cenderung
tidak terlalu detail dan lebih fleksibel bila dibandingkan dengan sistem kodifikasi
umum. Hal ini mendorong usaha coba-coba dan memungkinkan penerapan
pertimbangan. Hukum umum diambil dari kasus hukum Inggris. Pada kebanyakan
Negara hukum umum, aturan akuntansi ditetapkan oleh organisasi professional
sector swasta. Hal ini memungkinkan aturan akuntansi menjadi lebih adaptif dan
inovatif. Kecuali untuk ketentuan dasar yang luas, kebanyakan aturan akuntansi
tidak digabungkan secara langsung ke dalam hukum dasar. Kodifikasi hukum (kode
hukum) cenderung terpaku pada muatan (isi) ekonominya.
3. Perpajakan
Di kebanyakan Negara, peraturan pajak secara efektif
menentukan standar akuntansi karena perusahaan harus mencatat pendapatan dan
beban dalam akun mereka untuk mengklaimnya dalam keperluan pajak. Dengan kata
lain, pajak keuangan dan pajak akuntansi adalah sama. Dalam kasus ini, sebagai
contoh adalah kasus yang terjadi di Jerman dan Swedia. Di Negara lain seperti
Belanda, akuntansi keuangan dan pajak berbeda: laba kena pajak pada dasarnya
adalah laba akuntansi keuangan yang disesuaikan terhadap perbedaan-perbedaan
dalam hukum pajak. Tentu saja, ketika akuntansi keuangan dan pajak terpisah,
kadang-kadang aturan pajak mengharuskan penerapan prinsip akuntansi tertentu.
Penilaian persediaan menurut Masuk Terakhir Keluar Pertama (last-in, first-out-
LIFO) di Amerika Serikat merupakan suatu contoh.
4. Ikatan politik dan Ekonomi
Ide dan teknologi akuntansi dialihkan melaui penakhlukan,
perdagangan dan kekuatan sejenis. Sistem pencatatan berpasangan (double-entry)
yang berawal di Italia pada tahun 1400-an secara perlahan-lahan menyebar luas
di Eropa bersamaan dengan gagasan-gagasan pembaruan (rannaissance) lainnya.
Kolonialisme Inggris mengekspor akuntan dan konsep akuntansi di seluruh wilayah
kekuasaan Inggris. Pendudukan Jerman selama perang dunia II menyebabkan
Perancis menerapkan Plan Comptable. Amerika Serikat memaksa rezim pengatur
akuntansi bergaya AS di Jepang setelah berakhirnya perang dunia II. Banyak
Negara-negara berkembang menggunakan sistem akuntansi yang dikembangkan di
tempat lain, (seperti Negara-negara Eropa Timur sekarang meniru sistem
akuntansi menurut aturan Uni Eropa (EU).
5. Inflasi
Inflasi mengaburkan biaya historis akuntansi melalui
penurunan berlebihan terhadap nilai-nilai asset dan beban-beban terkait,
sementara di sisi lain melakukan peningkatan berlebihan terhadap pendapatan.
Negara-negara dengan inflasi tinggi seringkali menuntut perusahaan-perusahaan
melakukan berbagai perubahan harga ke dalam perhitungan keuangan mereka.
Meksiko dan beberapa Negara Amerika Selatan menggunakan akuntansi tingkat umum
karena pengalaman mereka dengan hiperinflasi. Pada akhir tahun 1970-an,
sehubungan dengan tingkat inflasi yang tidak biasanya tinggi, AS dan Inggris
melakukan eksperimen dengan pelaporan pengaruh perubahan harga.
6. Tingkat perkembangan ekonomi
Faktor ini mempengaruhi jenis transaksi usaha yang
dilaksanakan dalam suatu perekonomian dan menentukan manakah yang paling utama.
Pada gilirannya, jenis transaksi menentukan masalah akuntansi yang dihadapi.
Sebagai contoh, kompensasi eksekutif perusahaan berbasis saham atau
sekuritisasi asset merupakan sesuatu yang jarang terjadi dalam perekonomian
dengan pasar modal yang kurang berkembang. Saat ini, banyak perekonomian
industry berubah menjadi perekonomian jasa. Masalah akuntansi seperti penilaian
asset tetap dan pencatatan depresiasi yang sangat relevan dalam sector
manufaktur menjadi semakin kurang penting. Tantangan-tantangan akuntansi yang
baru, seperti penilaian asset tidak berwujud dan sumber daya manusia semakin
berkembang.
7. Tingkat pendidikan
Standar dan praktik akuntansi yang sangat rumit
(sophisticated) akan menjadi tidak berguna jika disalahartikan dan
disalahgunakan. Sebagai contoh pelaporan teknis yang kompleks mengenai varian
perilaku biaya tidak akan berarti apa-apa, kecuali para pembaca memahami
akuntansi biaya. Pengungkapan mengenai resiko efek derivative tidak akan
informative kecuali jika dibaca oleh pihak yang berkompeten. Pendidikan
akuntansi yang professional sulit dicapai jika taraf pendidikan di suatu Negara
secara umum juga rendah. Meksiko adalah salah satu contoh Negara di mana
permasalahan ini telah berhasil ditanggulangi. Pada situasi lainnya, sebuah
Negara harus mengimpor tenaga pelatihan atau mengirim warganya ke Negara lain
untuk memperoleh kualifikasi yang layak. Hal terakhir inilah yang saat ini
sedang diterapkan oleh Cina. kebanyakan negara-negara Eropa Kontinental dan
Jepang memiliki sistem kodifikasi hukum dan bergantung pada perbankan atau
pemerintah untuk memperoleh kebanyakan pendanaan. Aturan akuntansi di sana pada
umumnya sesuai dengan hukum pajak.
Sangatlah sulit untuk menentukan mana yang penyebab dan mana
yang akibat. Jenis sistem hukum mungkin terlebih dahulu mempengaruhi sistem
keuangan di suatu Negara. Sistem hukum umum menekankan hak pemegang saham dan
menawarkan perlindungan investor yang lebih baik dibandingkan kodifikasi hukum.
Hasilnya adalah pasar ekuitas yang kuat berkembang di Negara-negara hukum dan
pasar ekuitas yang lemah berkembang di Negara-negara yang menganut kodifikasi
hukum. Perpajakan merupakan fungsi akuntansi yang penting di setiap Negara yang
mengenakan pajak penghasilan perusahaan. Apakah pajak mendominasi orientasi
akuntansi bergantung pada apakah akuntansi memiliki tujuan kompetisi, yaitu
memberikan informasi kepada pemegang saham luar. (Akuntansi Pajak tidak cocok
untuk tujuan ini). dengan demikian, jika hukum umum menghasilkan pasar ekuitas
yang kuat, perpajakan tidak akan mendominasi.
3.
Bagaimana nilai-nilai budaya
mempengaruhi akuntansi? Apakah terdapat pengaruh yang bersifat paralel antara
faktor-faktor yang disebutkan dalam pertanyaan 1 dan faktor budaya yang
disebutkan disini?
Jawab:
Budaya berarti nilai-nilai dan perilaku yang dibagi oleh
suatu masyarakat. Variable budaya mendasari pengaturan kelembagaan di suatu
Negara (seperti sistem hukum). Hofstede mendasari empat dimensi budaya nasional
(nilai social):
(1) individualise,
(2) jarak kekuasaan,
(3) penghindaran ketidakpastian, dan
(4) maskulinitas.
Analisis yang dilakukannya didasarkan pada data yang berasal
dari para karyawan sebuah perusahaan multinasional besar dari AS yang
beroperasi di 40 negara yang berbeda.
Secara singkat, individualism merupakan kecenderungan
terhadap suatu tatanan social yang tersusun longgar dibandingkan terhadap
tatanan yang tersusun ketat dan saling tergantung. Jarak kekuasaan adalah
sejauh mana hierarki dan pembagian kekuasaan dalam suatu lembaga dan organisasi
secara tidak adil dapat diterima. Penghindaran ketidakpastian adalah sejauh
mana masyarakat tidak merasa nyaman dengan ambiguitas dan suatu masa depan yang
tidak pasti. Maskulinitas adalah sejauh mana peran gender dibedakan serta
kinerja dan pencapaian yang berbeda.
Berdasarkan
hasil analisis Hofstede, Gray mengusulkan suatu kerangka kerja yang menghubungkan budaya dan akuntansi,
Ia mengusulkan empat dimensi nilai akuntansi yang
mempengaruhi praktik pelaporan keuangan suatu negara, yaitu:
1. Profesionalisme versus ketetapan wajib pengendalian: preferensi terhadap
pertimbangan profesional
individu dan regulasi sendiri kalangan profesional dibandingkan terhadap
kepatuhan dengan ketentuan hukum yang telah ditentukan.
2.
Keseragaman versus fleksibilitas: preferensi terhadap keseragaman dankonsistensi dibandingkan fleksibilitas dalam bereaksi terhadap suatu
keadaan tertentu.
3. Konservatisme versus optimisme: suatu preferensi dalam memilih
pendekatan yang lebih bijak untuk mengukur dan mengatasi
segala ketidakpastian di masa depan, daripada
memilih pendekatan yang sekadar optimis namun beresiko.
4. Kerahasiaan versus transparansi: preferensi atas kerahasiaan dan
pembatasan informasi usaha menurut
dasar kebutuhan untuk tahu dibandingkan dengan kesediaan untuk mengungkapkan informasi kepada
publik.
4. Apakah
perbedaan nasional dalam praktik akuntansi dapat dijelaskan lebih
baik oleh faktor budaya atau faktor ekonomi dan hukum? Mengapa?
Jawab:
Karena pembedaan yang
didasarkan pada system hukum relatif kurang jelas di Negara-Negara di mana standar
tidak ditegakkan. Bisa dikatakan demikian dikarenakan pembedaan yang didasarkan
pada sistem hukum relatif kurang jelas di beberapa negara yang tidak tegas pada
peraturan hukumnya. Sedang faktor budaya sudah jelas. Tiap negara pasti
melikiki sikap budaya yang berbeda dalam melakukan praktik akuntansinya. Begitu
pula dalam faktor ekonomi. Negara berkembang tentu berbeda dalam sistem
penerapan praktik akuntansinya ktimbang dengan negara yang sudah maju.
5.
Empat pendekatan terhadap perkembangan
akuntansi yang dibahas dalam bab ini awalnya dinyatakan pada tahun 1967.
Apakah keempat pola tersebut masih berlaku dewasa ini? Mengapa atau mengapa
tidak?
Jawab :
Masih berlaku, karena
pada dewasa saat ini keempat pendekatan ini merupakan dasar klasifikasi sistem
akuntansi yang masih banyak di gunakan di seluruh dunia.
6.
Negara-negara yang cenderung untuk
memiliki praktik pengukuran yang relative konservatif juga cenderung agak
merahasiakan pengungkapan, sedangkan Negara- Negara yang cenderung memiliki
praktik pengukuran kurang konservatif cenderung untuk melakukan pengungkapan
secara transparan. Mengapa hal ini terjadi?
Jawab :
Karena preferensi
terhadap kerahasiaan merupakan hal yang konsisten dengan penghindaran
ketidakpastiaan yang kuat yang timbul dari kebutuhan untuk membatasi
pengungkapan informasi dengan maksud untuk menghindari terjadinya konflik dan
kompetisi dan untuk mempertahankan keamanan. Masyarakat dengan jarak keuasaan
yang tinggi akan sangat mungkin berkarakter membatasi informasi untuk
mempertahankan ketidakpastiaan dalam kekuasaan. Kerahasiaan juga konsisten
dengan preferensi atas kolektivisme dengan perhatiannya terhadap hal- hal yang
sangat terkait dengan perusahaan dibandingkan dengan pihak luar.
Masyarakat yang lebih menekankan pada kualitas hidup, masyarakat, dan
lingkungan akan cenderung untuk lebih terbuka, khususnya informasi yang
berkaitan dengan sosial.
7.
Apakah tujuan melakukan klasifikasi
sistem akuntansi ?
Jawab:
Tujuan klasifikasi sistem akuntansi yakni untuk
mengelompokkan sistem akuntansi keuangan menurut karekteristik khususnya
klasifikasi yang mengungkapkan standar dasar dimana anggota-anggota kelompok
memiliki kesamaan dan yang membedakan kelompok-kelompok yang beraneka ragam
satu sama lain. Maka dengan mengenali kesamaan dan perbedaan tersebut,
pemahaman akan tentang sistem akuntansi akan lebih baik.
Klasifikasi juga bersifat fundamental dalam usaha memahami
dan menganalisis fakta-fakta yang dapat diamati dan untuk memformulasikan
hubungan yang nyata antara fakta-fakta tersebut.
8.
Apakah perbedaan antara
klasifikasi akuntansi berdasarkan pertimbangan dan empiris ?
Jawab :
Klasifikasi akuntansi
internasional dapat dilakukan dalam dua cara: Dengan pertimbangan dan secara
empiris. Klasifikasi dengan pertimbangan bergantung pada pengetahuan, intuisi
dan pengalaman. Klasifikasi secara empiris menggunakan metode statistic untuk
mengumpulkan data prinsip dan praktek akuntansi seluruh dunia.
9.
Apakah model akuntansi utama di
dunia ? apakah karakter yang berbeda dari tiap tiap model tersebut ?
Jawab :
Variabel-variabel yang
membentuk perkembangan sebuah Negara dalam hal akuntansi, model akuntansi
keuangan tertentu yang berkembang karena minat, sejarah atau pilihan, proses
menetapkan standar akuntansi keuangan nasional itu sendiri dan konservatisme
yaitu hal-hal yang menyebabkan perbedaan tersebut dan ditambah dengan mengenai
dimensi internasional dari proses akuntansi pada tiap negara yang sudah tentu
berbeda. Perbedaan itu meliputi : praktik bisnis, struktur politik, sistem
hukum, nilai mata uang, tingkat inflasi lokal, perbedaan budaya, resiko bisnis,
tingkat inflasi lokal dan serta aturan perundang-undangan mempengaruhi
bagaimana perusahaan multinasional melakukan kegiatan operasionalnya dan
membuat laporan keuangannya serta kemudian mengumumkannya ke masyarakat luas.
10. Mengapa
bab ini mengakui bahwa banyak perbedaan- perbedaan akuntansi pada tingkat
nasional semakin tidak jelas? Apakah anda menyetujuinya ? mengapa ?
Jawab :
setuju, karena:
1. Artisan perusahaan saat ini
mencatatkan sahamnya pada bursa efek di luar Negara asal mereka.
2. Beberapa Negara hukum kode,
secara khusus Jerman dan Jepang, mengalihkan tanggung jawab pembentukan standar
akuntansi dari pemerintah kepada kelompok sector swasta yang professional dan
independent.
3. Pentingnya pasar saham
sebagai sumber pendanaan semakin tumbuh diseluruh dunia.
11. Penulis
berpendapat bahwa klasifikasi yang berdasarkan penyajian wajar versus kepatuhan
hukum menjelaskan akuntansi pada dunia sekarang ini dengan lebih baik
dibandingkan sistem hukum umum dan hukum kode. Apakah anda setuju?
Mengapa?
Jawab :
Karena pembedaan antara penyajian wajar dan kesesuaian hukum
menimbulkan pengaruh yang besar terhadap banyak permasalahan akuntansi seperti:
1. depresiasai dimana beban
ditentukan berdasarkan penurunan kegunaan suatu aktiva selama masa manfaat
ekonomi (penyajian wajar) atau jumlah yang diperbolehkan untuk tujuan pajak
(kepatuhan hukum)
2. sewa guna usaha yang
memiliki subtansi pembelian aktiva tetap (property) diperlakukan seperti itu
(penyajian wajar) atau diperlakukan seperti sewa guna usaha operasi yang
biasa (kepatuhan hukum)
3. pensiun dengan biaya yang
diakrual pada saat dihasilkan oleh karyawan (penyajian wajar) atau
dibebankan menurut dasar dibayar pada saat anda berhenti bekerja
(kepatuhan hukum).
12.
Bagaimana
prospek konvergensi atau harmonisasi sistem nasional akuntansi dan pelaporan
keuangan? Faktor- faktor apa saja yang berpengaruh dalam mendorong atau
menghambat perubahan tersebut?
Jawab :
Harmonisasi merupakan proses untuk meningkatkan kompabilitas
(kesesuaian) praktik akuntansi dengan menentukan batasan-batasan seberapa besar
praktik-praktik tersebut dapat beragam.
Harmonisasi akuntansi internasional saat ini merupakan salah
satu isu terpenting yang dihadapi oleh pembuat standar akuntansi, badan
pengatur pasar modal, bursa efek, dan mereka yang menyusun atau menggunakan
laporan keuangan. Informasi keuangan yang dihasilkan dari sistem akuntansi,
pengungkapan atau audit yang berbeda dapat dibandingkan jika memiliki kemiripan
dalam cara dimana para pengguna laporan keuangan dapat membandingkannya
(setidaknya dalam beberapa aspek) tanpa perlu membiasakan diri dengan lebih dari
satu sistem.
Harmonisasi akuntansi mencakup :
1. Harmonisasi akan standar
akuntansi yang berkaitan dengan pengukuran dan pengungkapan,
2. Harmonisasi akan
pengungkapan yang dibuat oleh perusahaan-perusahan publik terkait dengan
penawaran surat berharga dan pencatatan pada bursa efek, dan
3. Harmonisasi akan standar
audit
Dengan konvergensi IFRS, PSAK akan bersifat principle-based
dan memerlukan professional judgment, senantiasa peningkatan kompetensi harus
pula dibarengi dengan peningkatan integritas. Hambatan konvergensi biasanya
muncul atas beberapa isu akuntansi dan pelaporan keuangan sebagai berikut:
1. Pengakuan dan pengukuran:
financial assets and derivative financial instruments, impairment losses,
provisions, employee benefit liabilities, income taxes;
2. Akuntansi Penggabungan
Usaha
3. Pengungkapan atas: related
party transactions, segment information.
KASUS
Apakah Klasifikasi Akuntansi Telah
Ketinggalan Zaman ?
1. Apakah
anda setuju dengan pendapat yang dikemukakan Cairn bahwa klasifikasi akuntansi
terlalu sederhana dan kurang relevan dalam dunia saat ini? Apakah usaha-usaha
untuk mengklasifikasikan akuntansi tidak bermanfaat dan ketinggalan zaman?
Mengapa atau mengapa tidak?
Jawab :
Saya
tidak setuju dengan pendapat David Cairns yang mengatakan klasifikasi akuntansi
terlalu sederhana dan kurang relevan. Klasifikasi akuntansi diperlukan untuk
melakukan deskripsi, analisa, dan prediksi terhadap perkembangan sistem
akuntansi. Tujuan klasifikasi adalah mengetahui sejauh mana suatu sistem
mempunyai kesamaan dan perbedaan. Membandingkan perkembangan sistem
akuntansi suatu negara dengan negara lain dan mengetahui alasan mengapa suatu
sistem mempunyai pengaruh dominan dibandingkan dengan yang lain. Membantu
pengambilan keputusan menilai prospek dan masalah dalam akuntansi
internasional.
2. Beberapa
pengamat berpendapat bahwa pelaporan keuangan menjadi semakin mirip di kalangan
perusahaan “kelas dunia” perusahaan-perusahaan multinasional terbesar di dunia
dan khususnya yang mencatatkan sahamnya di bursa efek utama seperti London, New
York dan Tokyo. Apakah relevansinya pendapat ini terhadap klasifikasi akuntansi
dan apa saja faktor yang menyebabkan terjadinya hal ini ?
Jawab :
Pendapat
diatas kurang relevan terhadap klasifikasi akuntansi. Perusahaan multinasional
semakin menyesuaikan laporan keuangan mereka untuk pengguna di seluruh dunia
dengan tujuan sebagai informasi. Jadi pelaporan keuangan harus dibedakan antara
tingkat domestik dengan tingkat internasional. Faktor yang menyebabkan adalah
kemajuan teknologi yang memungkinkan akses ke informasi secara cepat.
Sumber :
Thank you, good article ...
BalasHapusThis world exists, Jual Obat Kuat Bandung it is only necessary that we pay attention to it before it disappears. The speed of things nowadays has taken away the ability to teach this to our children. It is up to us to reverse this picture, and I do not mean the world, but each one in his house, with his children, nephews and brothers.
Jual Pembesar Penis Bandung